Kamis, 21 Oktober 2010

Ya Allah Ana Jatuh Cinta

26 Januari 2010
 kala hujan yang gerimis itu turun, seorang berwajah lekat dengan kesan dingin terdiam di sudut mushola, memandangi gerakan daun-daun yang terbuai angin. dengan celana cantungdan jaket hitam yang slalu menghiasinnya. matanya memandang kosong penuh kagum. seolah mengagumi sesuati yang tidak berbentuk, mungkin terlalu agung untuk di bentuk burung-burung walet yang terbang kian kemaripun menambah suasana sejuk yang membuat bulu kuduk meremang tertiup angon barat.
tak mungkin aku menyapanya, apa pun alasannya. mungkin saat itu ku hanya berdua dengannya, tapi Dzat itu tidaak pernah lepas dari memndang kami. Dzat yang mengatur jodoh bagi makhluknya, zat yang memberikan limpahan dari bagian rezekinya.Berada di atas Arasy agung yang dibawa oleh malaikat-malaikat yang selalu tunduk pada-Nya. Percayakah engkau pada Dzat seperti Dia? Ya! aku percaya. Dzat yang bahkan Maha Sempurna.
Hordeng-hordeng hijau penutup jendela mushola tersibak sedikit demi sedikit terbawa angin, membuat kesan dingin itu kini menjadi hangat karena senyumnya. Matanya kini berkilau melihat tetesan embun teraturdari pucuk pohon berbunga ungu. Memang indah!!
Sedetik kemudian terdengar alunan mengaji dari dalam mushola, yang membuat ku terpukau dan menebak-nebak siapa pemilik suara itu. Ku lihat keluar jendela, wajah dingin itu tak lagi memandang awan kumolonimbus yang membawa hujan akibat kondensasi. DAn yang pasti semua siswa sekarang sedang les, kecuali aku dan dia.Yang entah mengapa terjebak indah dalam mushola yang bertambah hangat. ku sandarkan kepala dan bahuku di pembatas antara akhwat dan ikhwan. Merdu sekali . .
Ku tahu surat yang ia baca, Surat Ar-Rahman. Surat yang begitu mnakjubkan, dengan ayat-ayat yng begitu khas. Bulir hangat itu jatuh seperti terjatuhnya rintikan gerimis di luar.
rintikan hujan itu kini berbayang menjadi tujuh warna yang harmoni di tengah awan abu-abu yang sedikit tersinari matahari. begitu halus dan tak tersentuh. suara itu berhaenti dan aku tak tahu apa yang dilakukannya. biarkan saja ia melakukan yang indah menurutnyadan menurut Dzat yang telah menciptakan kami. Dzat Pencipta yang tak pernah lupa mengurus makhluknya.
lez telah berakhirdan saatnya untuk beribadah menghadap-Nya dengan lusuh dan benyak dosa.
"ampuni aku ya Allah karena kagum padanya . .
terima kasih ya Allah atas hujan dan pelangi hari ini . .
karena kau menciptakannya, karena aku mendengar suaranya dan aku bisa melihat senyumnya"
 27 Januari 2010
panas menerik menghiasi siangbulan januari tanggal 27. tahun ini, tahun terakhir ku ksn melewati lorong-lorong sekolah yang berliku dan lebih mirip rumah sakit. Itu kata orang-orang yang baru pertama datang ke sekolah ku.
para ikhwan baru keluar dari mushola